Potensi Garam di Surabaya

14/09/2023 | Umum

Pada Selasa (29/7) tim dari DKPP Kota Surabaya melakukan kunjungan ke salah satu tambak garam yang terletak di Sememi Kidul, Kecamatan Benowo, Surabaya Barat. Luas tambak garam ini diperkirakan mencapai 100 ha yang setiap harinya dikelola oleh masing-masing KK. Para petani garam bekerja mulai pagi hingga petang. Tiap KK mengelola 1 hingga 2 mantong. Mantong adalah sebutan untuk kumpulan petak-petak tambak garam. 1 mantong biasanya berisi 10-12 petak. Isinya bermacam-macam, mulai dari petak yang berisi air muda, air tua, hingga petak yang berisi kristal garam siap panen.

Dalam proses pembuatan garam yang dimulai dari pengaliran air hingga waktu panen, diperlukan waktu sekitar 1 bulan. Kegiatan panen di tambak garam Sememi Kidul ini telah menjadi rutinitas yang berlangsung tiap 7-10 hari sekali. Pada kebiasaan hariannya, para petani akan memanen garam di sore hari lalu mengemas dan mendistribusikan karung-karung garam di pagi hari. Hasil tiap panen beragam, tergantung jumlah petak yang siap panen. Namun umumnya petani garam mampu mendapatkan hingga 100 karung garam dengan berat masing-masing 55 per petak tambak. Dengan total [?] ton. Karung-karung garam itu dijual ke pabrik-pabrik garam area Surabaya dan Gresik, tempat-tempat pembuatan ikan asin, serta pembuat batu bata.

Potensi garam di Surabaya ini dapat membantu menunjang kebutuhan pasar lokal. Banyak peluang bagi Surabaya, kota metropolitan, untuk masih terus mengembangkan sektor pertaniannya.

[Dokumentasi kunjungan tambak garam]